TEMPO.CO, Ternate – Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang selama dua pekan ke depan. Banjir bandang terjadi di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, pada Minggu pagi, 25 Agustus 2024, setelah selama beberapa hari ini hujan turun dengan intensitas tinggi.
Sebanyak 14 orang telah ditemukan tewas dan delapan warga lainnya masih hilang per dihentikannya pencarian korban untuk sementara pada Minggu petang waktu setempat. Di lokasi terlihat empat unit ekskavator yang dikerahkan untuk membersihkan material lumpur, batu, dan kayu yang menutup akses jalan utama di tengah hujan yang masih mengguyur.
“Kami juga telah membentuk posko tanggap darurat bencana banjir bandang di Kelurahan Rua dan menyampaikan duka yang mendalam atas musibah yang dialami warga,” kata Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, di Ternate, Minggu.
Sedangkan untuk pengungsi ditempatkan, antara lain, di SMK Pelayaran Kelurahan Kastela dan SD Kelurahan Rua. Rizal menyebut Pemkot Ternate telah melakukan evakuasi terhadap korban banjir bandang dan akan terus fokus melakukan evakuasi.
Di samping itu, pihaknya akan mengecek secara pasti nama-nama korban agar datanya tidak simpang siur. Hal itu karena tim posko tanggap darurat yang dibentuk Pemerintah Kota Ternate menunjukkan korban tewas berjumlah 11 orang terdiri dari 7 laki-laki dan 4 perempuan.
Foto udara sejumlah rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu 25 Agustus 2024. Banjir bandang yang membawa material tanah, pasir, dan batu dari gunung tersebut menerjang Kelurahan Rua pada Minggu (25/8) pukul 04.00 WIT dan mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, sementara tim gabungan terus melakukan upaya pencarian korban lainnya yang diperkirakan masih tertimbun lumpur. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Iklan
Selain korban tewas, korban yang belum dketahui keberadaannya sejauh ini dilaporkan sebanyak delapan orang. Jumlah yang sama pula per Minggu petang diketahui menjalani perawatan di tiga rumah sakit karena luka-lukanya.
Lumpur Banjir Bandang 4 Meter
Operasi evakuasi melibatkan kerja sama antara TNI-Polri, Basarnas, BNPB, dan berbagai instansi terkait. Dari kepolisian sebanyak 250 personel, gabungan Brimob dan Pol Airud sebanyak 150 personel ditambah Polres Ternate sebanyak 100 orang.
Dari TNI sebanyak 120 personel yang datang dari Kompi 30 personel dan Kodim 1501/Ternate sebanyak 90 personel. Lalu, BPBD Ternate sebanyak 77 personel, Basarnas sebanyak 15 personel, dan PMI sebanyak 23 personel.
Untuk akomodasi pendukung telah disiapkan ambulans 9 unit, Damkar 3 unit, selain ekskavator sebanyak 4 unit. “Berdasarkan laporan sekitar 30 unit rumah warga dilaporkan tertimbun lumpur dengan ketinggian mencapai 1 hingga 4 meter,” kata AKBP Indra Andiarta, dari Brimob Polda Maluku Utara.
Pilihan Editor: Setiap Bulan, Warga Badui Dirujuk ke RS Karena Digigit Ular Berbisa