Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun Beberapa Oknum, Hingga Harus Menjalani Pengobatan di Psikiater

  • Share

TEMPO.CO, Jakarta – Bunga (41 tahun)–bukan nama sebenarnya, menjadi korban bullying atau perundungan oleh beberapa oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kementerian Sosial sejak 2016. Kala itu, Bunga hanya sebagai pegawai honorer dan penempatan di Bandung Barat.

Setelah delapan tahun, Bunga resmi diangkat menjadi ASN dan langsung ditempatkan di Kementerian Sosial. Namun, perlakuan perundungan itu masih dialami Bunga. “Mereka saling ngomongin saya antara satu dan lainnya, pelan-pelan semua berubah sikapnya ke saya,” katanya saat dihubungi Tempo melalui sambungan telepon pada Kamis, 29 Agustus 2024. 

Perundungan yang dialami Bunga adalah jenis perundungan psikis, dengan cara diasingkan serta diintimidasi secara verbal. Bunga mengklaim pernah mengirim surat kepada atasannya (pimpinan) untuk memberitahu perihal kondisinya. Namun, surat itu tidak sampai. Hingga akhirnya pimpinan tersebut memanggil Bunga, menanyakan alasan tidak masuk kerja. 

Setelah Bunga menceritakan apa yang dialami, menurut pengakuannya, pimpinan tersebut menganggap permasalahan itu hanya hal biasa. “Ya kamu harus kuat dong kamu lemah mental sekali,” ujar Bunga memberitahu respons dari pimpinanya. 

Iklan

Karena tindakan perundungan psikis yang dialami, Bunga harus menjalani pengobatan melalui psikiater, berkonsultasi melalui komunitas perempuan berkisah, hingga mengadukan ini ke Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Bahkan, hasil dari psikiater menunjukkan bahwa indikasi Bunga untuk mengakhiri hidup sangat kuat, karena tindakan perundungan itu.

Bunga berharap agar segara mendapat keadilan dengan dilakukan rotasi dari unit tempat ia bekerja. Sebab ia selalu dilanda ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, setiap kali bertemu dengan beberapa oknum di unit tersebut. “Saya sudah mengikuti alur birokrasi, sulit sekali untuk dapat persetujuan rotasi,” kata dia. 

Source link

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *