UNIVERSIAS Budi Luhur (UBL) menggelar kegiatan orientasi pendidikan (Ordik) yang diikuti sebanyak 1.263 mahasiswa baru. Kegiatan berlangsung selama dua hari tanggal 18-19 September 2024 secara resmi dibuka Rektor UBL Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc.
Pembekalan masa pengenalan kampus ini diawali dengan serah terima dari orang tua mahasiswa kepada kampus, untuk membimbing agar bisa menjadi manusia cerdas berbudi luhur dan generasi tangguh yang mampu menghadapi berbagai fenomena tantangan masa depan.
“Selama dua hari ini para mahasiswa baru mengikuti kegiatan Ordik. Jumlah ini mengalami kenaikan sekitar 25 persen dibandingkan tahun lalu,” ujar Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro, MBA dalam keterangannya usai pembukaan Ordik di kampus UBL Petukangan Utara, Jakarta, Rabu (18/09)
Baca juga : Ribuan Mahasiswa Baru UMY Gelar Aksi Bela Palestina
Hanggoro mengutarakan kepercayaan masyarakat kepada lembaga pendidikan UBL semakin tinggi karena kebutuhan akan kebudiluhuran dan kecerdasan yang diharapkan pada dewasa sekarang menjadi jawaban untuk kunci sukses bagi masa depan.
“Kegiatan Budi Luhur yang sesungguhnya yaitu kegiatan akademik untuk meningkatkan menjadi kualitas kampus yang unggul. Kami harapkan dalam waktu segera kampus ini juga bersaing dengan kampus yang lain, kita menjadi kampus yang unggul,” tandasnya.
Pada kesempatan sama, Wakil Rektor Bidang Akademik UBL Dr. Ir. Arief Wibowo, M.Kom mengatakan UBL terus meningkatkan mutu dan kualitas dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas akademik. Pada tahun ini lebih dari 3 program studi sudah meraih akreditasi unggul dan tahun ini pihaknya berusaha untuk mendapatkan peringkat akreditasi unggul untuk institusi.
Baca juga : Masa Pengenalan Mahasiswa Baru Harus Jauhkan Praktik Perpeloncoan
“Kepercayaan dari masyarakat inilah yang membuktikan bahwa meningkatnya jumlah mahasiswa karena kita mengalami peningkatan kualitas akademik,” cetusnya.
Arief menerangkan, selain itu ada juga program studi diciptakan dengan ciri yang sangat tajam. Kalau Prodi unggul basisnya IT, sedangkan program studi unik antara lain Prodi Kriminologi, Prodi Manajemen Bencana dan Prodi Pariwisata yang fokus kepada Desa binaan.
“Ini sebuah inovasi dari Budi Luhur, bagaimana punya program studi yang unik dan kami akan mulai mengganti program studi konvensional untuk menjadi program studi yang semakin mungkin memiliki ciri dan itu diusahakan tidak ada yang sama dengan Budi Luhur,” ujar Arief.
Baca juga : Memantik Semangat Mahasiswa Baru ITB 2023 melalui Kegiatan Talkshow
Sementara itu, Anggraeni Dyah S.T,. M.T Ketua Panitia Ordik UBL 2024 menyampaikan, kegiatan ini mengusung konsep Blue Tizien for Diversity. Cara ini diterapkan agar selama program Ordik dapat maksimal menyimak berbagai materi yang diberikan oleh kampus.
“Kita coba ubah konsep agar berbeda dengan tahun lalu sesuai keinginan atau gaya Gen Z. Mengingat saat ini mereka sangat senang dengan teknologi, maka materi yang kami sampaikan berupa video dimasukan dalam e-learning untuk memudahkan mereka menyimak,” katanya.
Dengan metode ini, para peserta Ordik akan fokus memperhatikan berbagai materi yang diberikan narasumber. Mengingat di pertengahan materi akan ada kuis yang harus dikerjakan dan memiliki point sebagai nilai bagi mahasiswa selama mengikuti kegiatan tersebut.
Baca juga : Ribuan Mahasiswa Ikuti Orientasi Pendidikan Universitas Budi Luhur
“Yang mahasiswa lakukan selama dua hari bentuknya berupa challenge, bisa berupa games atau perform,” ucap Anggraeni yang juga menjabat sebagai Direktur Kemahasiswaan, Karir dan Alumni UBL.
Anggraeni menambahkan, untuk penutupan digelar parade karnaval, dimana para peserta membuat kostum sepasang dari bahan daur ulang yang akan ditampilkan per program studi.
“Inagurasi yang kita gelar di penutupan konsepnya musik dan musisi yang hadir adalah Bernandya dan Viera,” pungkasnya. (H-2)