Rute Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Pasifik Setelah Jakarta

  • Share

TEMPO.CO, Jakarta –  Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, tiba di Istana Merdeka, Jakarta, dan disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam sebuah upacara kenegaraan.

Paus tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 9.35 WIB. Paus tiba di gerbang Istana menggunakan kendaraan Toyota Innova Zenix berwarna putih, yang diiringi oleh pasukan marching band dan pasukan berkuda.

Kendaraan yang ditumpangi Paus kemudian berkeliling kompleks Istana Kepresidenan. Sepanjang rute kendaraan, anak-anak berpakaian adat berdiri sambil membawa bendera Merah Putih dan bendera Vatikan. Mereka bersorak menyambut kedatangan Paus Fransiskus.

Sebelumnya, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada Selasa, 3 September 2024, menjadi sorotan publik karena pilihan pesawat yang digunakannya. Alih-alih menggunakan jet pribadi, Paus memilih untuk terbang dengan pesawat komersial ITA Airways dari Bandara Fiumicino Roma ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dilansir dari reuters.com, Paus Fransiskus, yang tidak hanya memimpin 1,4 miliar umat Katolik di dunia tetapi juga menjabat sebagai kepala negara Vatikan, mengirimkan ucapan selamat melalui telegram ke setiap negara yang dilaluinya dalam perjalanan ke Indonesia, termasuk Iran, India, Pakistan, dan Turki. 

Dalam setiap pesannya, ia menyampaikan doa untuk perdamaian, harapan untuk kemakmuran, atau berkat ilahi, dengan pesan yang berbeda-beda sesuai dengan negara yang bersangkutan.

Pidato kepada para pemimpin politik Indonesia pada hari Rabu akan menjadi acara resmi pertama Paus. Pada hari berikutnya, ia akan berpartisipasi dalam pertemuan lintas agama di Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara.

Rute Paus Fransiskus setelah Jakarta

Paus Fransiskus, sebagai pemimpin umat Katolik dunia, melakukan perjalanan apostolik ke Asia Pasifik pada September 2024, mengunjungi empat negara, yaitu Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi dari tanggal 3 hingga 6 September 2024. Ini adalah kunjungan ketiga oleh seorang Paus ke Indonesia, setelah kunjungan Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.

Selama 11 hari, dari tanggal 3 hingga 13 September 2024, Paus Fransiskus, yang kini berusia 87 tahun, akan melakukan perjalanan terlama dalam 11 tahun masa kepemimpinannya sebagai pemimpin umat Katolik.

Iklan

Dilansir dari catholicnewsagency.com, pada 6 September, Paus Fransiskus akan terbang dari Jakarta menuju ibu kota Papua Nugini, Port Moresby, yang berjarak 4.698 kilometer. Dengan kunjungan ini, ia akan menjadi Paus kedua yang mengunjungi negara tersebut setelah Santo Yohanes Paulus II, yang pernah berkunjung dua kali.

Keesokan harinya, Paus akan bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, sebelum memimpin Misa Minggu di Stadion Sir John Guise, Port Moresby. Setelah itu, ia akan melanjutkan perjalanannya ke Vanimo untuk menghabiskan sisa hari tersebut.

Dari Papua Nugini, Paus akan melanjutkan perjalanannya sejauh 1.601 kilometer ke Timor Leste, negara dengan lebih dari 97% penduduknya beragama Katolik. Uskup agung terkemuka di negara tersebut, Fransiskus, diangkat menjadi kardinal pada tahun 2022.

Di Dili, ibu kota Timor Leste, Paus Fransiskus akan mengunjungi anak-anak penyandang disabilitas, bertemu dengan para pendeta dan biarawan di Katedral Maria Dikandung Tanpa Noda, memberikan pidato di Istana Kepresidenan, dan memimpin Misa di Esplanade Tasitolu selama dua hari.

Pemberhentian terakhir Paus sebelum kembali ke Roma adalah Singapura, negara dengan PDB per kapita tertinggi di Asia dan kepadatan penduduk tertinggi kedua di dunia.

Paus Fransiskus akan tiba di Bandara Internasional Changi Singapura yang terkenal pada 11 September. Pada 12 September, ia akan bertemu dengan Presiden Tharman Shanmugaratnam dan Perdana Menteri Lawrence Wong sebelum memimpin Misa di Stadion Nasional Sports Hub Singapura, yang akan menjadi Misa ketiga di stadion selama perjalanannya.

SUKMA KANTHI NURANI | RIZKI DEWI AYU | REUTERS

Pilihan editor: Paus Fransiskus Singgung Kekayaan Alam Indonesia saat Pidato di Gereja Katedral

Source link

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *