DALAM kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Pemerintah memberikan imbauan agar penyiaran azan Magrib di televisi dilakukan dengan cara running text ketika Paus memimpin misa di Gelora Bung Karno, Kamis (5/9).
Imbauan ini mendapat respons beragam dari berbagai pihak, baik setuju maupun kontra.
Namun, apa yang dimaksud dengan running text?
Baca juga : Wamenkominfo Sebut Azan Teks Berjalan saat Misa Disetujui Ormas
Running text adalah media elektronik yang menampilkan teks berjalan, yang juga dikenal sebagai Moving Sign.
Running text sering digunakan sebagai sarana iklan atau untuk menyampaikan informasi dan pesan. Pada media televisi, running text biasanya ditampilkan di bagian bawah layar.
Ini hal-hal yang perlu diketahui tentang running text.
- Running text muncul di bagian bawah layar televisi.
- Ukuran running text maksimal 30 piksel dan 720 piksel.
- Running text berisi pemberitahuan, informasi berita, atau iklan yang berdurasi maksimal 10–15 detik.
- Running text menggunakan kata yang padat, singkat dan informatif.
- Kalimat atau kata yang digunakan dalam running text cukup singkat dan informatif.
- Masuk ke dashboard LED untuk mengatur running text.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyebut pihaknya sepakat akan menjalankan imbauan azan Magrib yang diganti running text di TV, saat Paus Fransiskus pimpin Misa.
Baca juga : Menkominfo Harap Wacana Running Text Azan Magrib tidak Jadi Polemik
Nezar menjelaskan kesepakatan terjadi sesuai dengan surat Kominfo yang menindaklanjuti dari Kementerian Agama (Kemenag) yang diteken oleh Dirjen Bimas Islam dan Dirjen Bimas Katolik.
“Jadi karena besok itu Paus Fransiskus akan melakukn Misa di GBK dan akan disiarkan langsung oleh sejumlah TV dan itu adalah salah satu bentuk ibadah yang tidak terputus,” ungkap Nezar di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (4/9).
“Sehingga ketika bertepatan dengan azan magrib, Kemenag sepakat untuk notifikasi azan magrib itu tampil dalam bentuk running text. Itu sudah disepakati dan gagasan ini disetujui banyak ormas islam baik NU maupun Muhammadiyah dan yang lainnya,” ujarnya.
Baca juga : Umat Katolik yang akan Hadiri Misa Akbar Paus Fransiskus Diminta Datang dalam Kondisi Sehat
Nezar menilai azan magrib dalam bentuk running text di televisi merupakan bentuk penghormatan terjadap tamu negara yang hadir, terutama kunjungan Sri Paus Fransiskus.
“Jadi ini bentuk toleransi umat Islam terhadap tamu negara yang kita hormati dan muliakan,” tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau agar penyiaran azan Magrib dilakukan dengan cara running text atau teks berjalan yang muncul di layar televise saat Paus Fransiskus pimpin Misa. (H-2)