SINGAPURA, iNews.id – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lawrence Wong dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Singapura, Selasa (27/8/2024). Dalam pertemuan itu, Rosan menyampaikan upaya pemerintah Indonesia pada kepemimpinan mendatang untuk mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Target pertumbuhan tersebut diyakini menjadi salah satu agenda penting dikarenakan untuk melepaskan diri dari middle income trap dibutuhkan pertumbuhan ekonomi setidaknya di atas 6-7 persen.
Baca Juga
Rosan Ditugaskan Jokowi Kejar Dana Investor Rp424 Triliun dalam 2 Bulan, Sanggup?
“Pada kepemimpinan mendatang, Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Kunci dari pertumbuhan ekonomi ini utamanya adalah kontribusi investasi yang lebih besar, terutama investasi yang berorientasi pada ekspor,” ujar Rosan.
Selain itu, dalam pertemuan Rosan dengan PM Lawrence Wong membahas beberapa topik penting. Di antaranya terkait kondisi geopolitik serta potensi investasi di sektor infrastruktur, kesehatan, kawasan industri, energi baru terbarukan, pendidikan, ketahanan pangan dan manufaktur.
Baca Juga
Rosan Menghadap Jokowi di Istana, Diberi Tugas Kejar Investasi hingga Hilirisasi
Rosan menekankan pentingnya Singapura sebagai partner Indonesia dalam ekonomi dan investasi, mengingat Singapura selalu menduduki peringkat pertama realisasi investasi di Indonesia selama hampir selama 10 tahun terakhir.
Dalam kesempatan tersebut, PM Lawrence Wong menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. Di tengah kondisi tensi geopolitik yang tinggi, PM Wong menyampaikan perlunya peningkatan hubungan bilateral yang lebih erat dan saling melengkapi antar negara termasuk Indonesia dan Singapura.
Wong menjelaskan minat dan komitmen beberapa perusahaan Singapura untuk berinvestasi di Indonesia, di antaranya potensi Carbon Capture Storage (CCS), kawasan industri, serta pembangkit listrik di Batam, Bintan, dan Karimun (BBK).
Editor : Aditya Pratama