PADUAN Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (PSM UI) Paragita merayakan 40 tahun perjalanannya di dunia seni paduan suara Indonesia dan dunia dengan menghadirkan pertunjukan musikal bernama Musikal Merantau: Sebuah Kantata Perjalanan Kalibrasi Diri di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, dan melibatkan ratusan penyanyi dan musisi. Musikal Merantau merupakan produksi musikal mandiri pertama yang berangkat dari karya-karya yang pernah dibawakan oleh PSM UI Paragita, baik saat konser serta berlomba dalam negeri maupun luar negeri, yang dijahit menjadi satu balutan kesatuan cerita istimewa dan bermakna bagi PSM UI Paragita maupun para penonton.
Pertunjukan Musikal Merantau menceritakan kembali sejarah perjalanan PSM UI Paragita dan sebagai bentuk perayaan terhadap musik, meleburkan berbagai cabang seni lain, seperti musik, audio-visual, gerak, teater, dan sinematografi sehingga menjadi seni pertunjukan yang mampu menonjolkan sisi PSM UI Paragita yang belum pernah dikenal sebelumnya. Tahun ini PSM UI Paragita mencapai usianya yang ke-40, perjalanan panjang bagi paduan suara mahasiswa dengan segala pasang surut dan tantangan yang dialami.
“Meski begitu, ada satu yang tetap sama, kecintaan bernyanyi dalam paduan suara yang membuat saya bersama tim pelatih selama berpuluh tahun selalu semangat untuk terus berkembang bersama PSM UI Paragita. Memaknai Musikal Merantau, kata Merantau sendiri memiliki arti meninggalkan tempat ia berasal atau dilahirkan dan tumbuh besar ke suatu tempat untuk menjalani kehidupan baru. Sangat sesuai dengan spirit Paragita sebagai suatu transformasi menjadi Paragita yang baru tanpa melupakan identitas diri kita yang sesungguhnya,” ujar Aning Katamsi, Principal Conductor PSM UI Paragita.
Baca juga : Gistara Production Rilis Lagu dan Video Musik Semu untuk Dukungan Mengatasi Trust Issue
Senada dengan Aning Katamsi, Sutradara Musikal Merantau, Maria Martiningsih (Paragita angkatan 1989), mengatakan ide awal Musikal Merantau lahir pada 2022 dan dalam perjalanannya selama setahun lebih, ide berubah, dipertajam dan dipoles menjadi seperti yang disuguhkan saat ini. “Saya sangat bersyukur dapat bekerja sama dengan para kolaborator yang terlibat, mulai dari penyanyi, musisi, sound dan lighting, designer, juga multimedia yang dengan sepenuh hati memberikan terbaik untuk Musikal Merantau. Bersama Ramona Unsulangi, teman saya, dan pelatih di PSM UI Paragita, serta semua tim kerja dalam Musikal Merantau, dari hati kami yang terdalam berharap kami dapat menghidangkan sajian musikal yang belum pernah Paragita lakukan sebelumnya,” tutur Maria.
Produser Eksekutif Musikal Merantau, Kartika RB (Paragita angkatan 2004), menceritakan pengalamannya dalam memimpin persiapan Pertunjukan Musikal Merantau. “Seperti yang selalu menjadi cita-cita mulia kami selaku tim kerja Musikal Merantau sejak awal berangkat dari kertas kosong, perjalanan bersama ini ialah laboratorium belajar terbaik bagi seluruh anggota Paragita UI untuk bisa menciptakan karya seni pertunjukan yang paripurna dan profesional dari sisi seni budaya maupun bisnis/industri kreatif. Musikal Merantau ialah anak sulung musikal Paragita UI yang menghadirkan angin segar sekaligus batu pijakan pertama Paragita untuk terus memproduksi musikal-musikal indah, hadiah bagi seni pertunjukan di tanah air Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan Musikal Merantau, baik donatur, sponsor, maupun media partner pada malam ini.”
Musikal Merantau mengangkat kisah perjalanan jiwa Ruby, seorang mahasiswi perantauan di Jakarta dari Ranah Minang, yang tiba-tiba terperangkap dalam aliran waktu saat krisis emosionalnya mencapai puncak. Melalui pengalaman ini, Ruby mencoba menyelami masa lalunya dengan keberanian, menulis ulang hubungan personal dengan diri sendiri dan ayahnya, serta menemukan esensi sejati dari ikhlas dan ketulusan. Dengan menggabungkan elemen waktu, cinta, dan perjalanan jiwa, pertunjukan ini mengajarkan bahwa setiap momen hidup memiliki makna dan pelajaran berharga yang menentukan langkah kaki selanjutnya.
Baca juga : Mahasiswa UI Lakukan Sosilisasi Kesadaran Sistem Tanggap Darurat Bencana
Hampir seluruh tim yang terlibat dalam Musikal Merantau merupakan para alumni dan mahasiswa aktif PSM UI Paragita, baik manajemen, produksi, hingga penampil (penyanyi dan pemain). Harapannya, PSM UI Paragita mampu menjadi laboratorium belajar bagi para alumni dan anggota dalam menciptakan pertunjukan-pertunjukan seni yang berkualitas.
Para pemain utama di Musikal Merantau antara lain Nadinda Dewi, Paragita angkatan 2021, berperan sebagai Ruby; I Made Wiradhika, Paragita angkatan 2019, berperan sebagai Bara; Ikeishia Irenea, Paragita angkatan 2022, sebagai Eren; Mariaty Sitorus, Paragita Angkatan 1999, berperan sebagai Salma; Yubert Unedo, Paragita angkatan 2007 berperan sebagai Anggara; serta Dara Sati Maheswari yang berperan sebagai Ruby Kecil. Musikal Merantau juga melibatkan penulis profesional, Rangga Pratama Hartanto, dalam Menyusun dan mengembangkan alur cerita serta naskah pertunjukan, serta kolaborasi dengan para seniman lain seperti koreografer Pio Palupi dan Sonja Simanjuntak, musisi orkestra, dan sinematografer.
Pertunjukan Musikal Merantau membawakan 12 karya musik, baik dalam negeri maupun luar negeri, yang telah ditampilkan sepanjang perjalanan 40 tahun PSM UI Paragita. Selain itu, pertunjukan ini menampilkan secara perdana satu karya lagu orisinil berjudul Merantau karya Kristian Wirjadi, alumni PSM UI Paragita Angkatan 2014, dengan aransemen musik oleh Asti Fajriani, alumni PSM UI Paragita Angkatan 2014.
Baca juga : Dorong Literasi Keuangan Generasi Muda Melalui Permata Lounge
Pada Babak 1, para penyanyi yang dibagi menjadi dua kelompok PARA dan GITA membawakan sejumlah lagu, antara lain Dayuang Palinggam, lagu tradisional Minangkabau, dengan aransemen paduan suara oleh Lilik Sugiarto, salah satu pendiri PSM UI Paragita; Fajar dan Senja II karya Ken Steven; The Cloud-capp’d Towers (dari Three Shakespeare Songs) saduran dari drama The Tempest oleh William Shakespeare dengan musik karya Ralph Vaughan Williams; Renungan karya Eros Djarot dan Doddy Soekasah dengan aransemen Bonar Sihombing; The Seal Lullaby karya Rudyard Kipling dan Eric Whitacre; As Long as I Have Music karya Don Besig dan Nancy Price dengan aransemen Eudenice Palaruan; Got to Get You into My Life karya John Lennon dan Paul McCartney dengan aransemen Mark Brymer; Karena Kau Ada karya Farman Purnama.
Sementara itu, pada Babak II, Musikal Merantau menampilan lagu Signed, Sealed, Delivered I’m Yours karya Stevie Wonder, Syreeta Wright, Lee Garrett, dan Lula Mae Hardaway dengan aransemen Alan Billingsley; Ikaw Lamang karya Dodgie Simon dengan aransemen Eudenice Palaruan; She’s Out of My Life karya Tom Bahler dengan aransemen Tedy Eka Supriyandi; dan Bahasa Kalbu karya Titi Dwi Jayati, Dorie Kalmas, dan Andi Rianto dengan aransemen Andriano Alvin Hartono.
“Semoga pesan pertunjukan ini bisa sampai di hati para penonton dan juga khususnya bagi kami, tim pelatih bersama seluruh pengurus dan anggota Paragita bisa memaknainya sebagai pemicu untuk mengukir prestasi terbaik tahun ini dan seterusnya,” tutup Aning Katamsi.
Pertunjukan Musikal Merantau dapat berjalan sukses berkat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UI), Ikatan Alumni Paragita UI, Indonesia Kaya, Dewan Kesenian Jakarta, Printaholic, Make Over, Bakmi GM, Pegadaian, Kideco (Member of Indika Energy Group), Brightminds Communications, Katarsis, Hatiku Florist, Ayodya Pala, PT Sangati Soerya Sejahtera, PT Dian Cipta Perkasa, serta seluruh donatur dari berbagai angkatan. Pertunjukan ini juga didukung oleh media partner, di antaranya CNN Indonesia, DetikPop, Magdalene, Metro TV, Medcom.id, Media Indonesia, SEA Today, dan Tempo.co. (Z-2)