TEMPO.CO, Jakarta – Roberto Cavalli perancang busana legendaris asal Italia dikabarkan tutup usia diangka 83 tahun.
Cavalli meninggal pada Jumat, 12 April 2024 di Florance, Italia.
Laporan latimes, Cavalli sempat sakit selama beberapa waktu dan kesehatannya memburuk dalam beberapa hari terakhir.
“Dengan sangat sedih hari ini kami mengucapkan selamat tinggal terakhir kami kepada pendiri kami Robert Cavalli,” tulis di Instagram Cavalli.
“Dari awal yang sederhana di Florence Roberto berhasil menjadi nama yang dikenal secara global, dicintai dan dihormati oleh semua orang. Berbakat dan kreatif secara alami, Roberto percaya bahwa setiap orang dapat menemukan dan mengembangkan seniman dalam dirinya. Warisan Roberto Cavalli akan terus hidup melalui kreativitasnya, kecintaannya pada alam, dan melalui keluarga yang ia hargai.”
Profil Roberto Cavalli
Cavalli lahir pada 15 November 1940, ia pertama kali meluncurkan mereknya pada 1970-an. Produknya mulai terkenal saat Cavalli menggunakan bahan kulit bermotif cetakan binatang.
“Saya meniru pakaian binatang karena saya suka meniru Tuhan,” katanya dikutip dari latimes. “Saya pikir Tuhan adalah desainer yang paling fantastis.”
Koleksinya dibangun dengan keanggunan yang eksotis, motif liar, dan melekat dengan glaor. Ia memiliki khas tersendiri dalam mendesain, berani dan menonjol.
Cavalli merupakan desainer penuh penggayaan, ia selalu membuat perkembangan dalam teknologi tekstil sepanjang sejarahnya.
Mengutip dari vogue, Cavalli miliki bakat artistiknya ini dari keluarga kakeknya, seorang pelukis Impresionis terkenal, ibunya pun merupakan penjahit. Ia sempat belajar di Akademi Seni di Florance tahun 1957, saat itu ia memutuskan untuk tidak menjadi seniman, melainkan bereksperimen dengan teknik lukis.
“Impian saya, mungkin karena keluarga saya, adalah menjadi pelukis. Suatu saat saya memilih jurusan tekstil, dari tekstil saya beralih ke fashion,” kenangnya kemudian.
Iklan
Tahun 1964 ia menikahi seorang gadis bernama Silvanella Giannoni. Dari pernikahannya itu dibuahi dua orang putri bernama Tommaso dan Cristina. Sepuluh tahun kemudian ia bercerai dan menikahi ratu kontes Eva Maria Duringer, yang dibuahi tiga anak. Ialah Robert, Rachele, dan Daniele.
Kemudian Cavalli pun membuka butik pertamanya di Saint-Tropez pada 1972.
Karir Cavalli memasuki fase baru yang menarik di awal tahun sembilan puluhan. Dengan menerapkan teknik artistik pada denim, ia memperkenalkan jeans bermotif pertamanya pada tahun 1988, memamerkan jeans sand-blasted pertama dalam koleksi musim gugur /dinginnya pada tahun 1994. Dan bekerja sama dengan Lycra untuk menciptakan jeans stretch pada tahun 1995.
Kemudian ditahun 2000, ia mengukuhkan statusnya sebagai pionir dalam dunia denim, meluncurkan Cavalli Jeans (yang kemudian menadi nama just Cavalli).
Pada Desember 2004, Cavalli mensponsori ‘Wild: Fashion Institute di New York’, sebuah pameran yang meneliti ketertarikan manusia terhadap kulit binatang.
Setahun sesudahnya, Playboy meminta Cavalli untuk mempercantik konstum kelincinya yang terkenal pada Juni 2005.
Tahun 2009 ia pertama kali muncul di The Martha Stewart Show dan berbicara pertama kalinya tentang keinginan suksesnya di dunia fotografi. “Mimpi saya dalam waktu dekat adalah membuat pameran besar yang akan menampilkan (foto-foto) saya dari Afrika dan tempat-tempat eksotik lainnya. Saya biasa memotret subjek untuk cetakan saya dan minat saya telah berkembang.”
Tahun 2011 Roberto Cavalli pernah menjelaskan enggan untuk pensiun. “Yah, terkadang saya mengatakannya ketika saya benar-benar lelah… tapi saya merasakan tanggung jawab yang besar kepada penggemar saya: apa yang mereka harapkan dari saya,” katanya. “Mereka berharap banyak, tapi di saat yang sama fashion adalah bagian dari DNA saya. Saya tidak akan pernah bisa hidup tanpanya.”
VOGUE I LATIMES
Pilihan editor: