PINTU Incubator Dorong Kreativitas Desainer Lokal ke Pasar Global : Okezone Lifestyle

  • Share

PINTU Incubator dorong kreativitas desainer lokal ke pasar global. (Foto: Dokumentasi JF3)

PINTU Incubator menjadi wadah yang mendorong desainer Indonesia untuk berkarya di tingkat global. Hal ini penting karena pasar internasional memiliki standar yang sangat ketat terkait kualitas karya yang dihasilkan oleh para desainer.

Sejauh ini, jumlah desainer di Indonesia sangat banyak, baik yang sudah berpengalaman maupun baru memulai karier. Karya mereka juga tidak bisa diragukan, terlihat menarik dan memiliki karakteristik yang kuat.

Namun, tantangan muncul ketika mereka berhadapan dengan buyer dari mancanegara. Ada ketentuan khusus terkait standar fesyen global yang harus mereka penuhi.

“Ini yang menjadi fokus PINTU Incubator dalam mendorong para desainer untuk menembus pasar global melalui karya yang sesuai dengan selera buyer,” tutur Thresia Mareta, Founder LAKON Indonesia dan co-inisiator PINTU Incubator saat dihubungi Okezone.com, ditulis Jumat (30/8/2024). 

Dia mengatakan Pintu Incubator hadir di 2022 setelah masa pandemi Covid-19.

“Sebelum pandemi, kami punya 200 brand. Namun setelah itu, kita mengkurasi ulang sehingga jumlahnya 150 brand. Saya melihat bagaimana mereka bergerak selama masa sebelum pandemi dan setelahnya. Saya sering dengar, kita ini selalu ingin masuk ke pasar global dari dulu. Kita bisa sebenarnya kayak ZARA, itu yang sering saya dengar. Tapi saya melihat nggak ada pergerakan secara nyata,” katanya.

PINTU Incubator dorong kreativitas desainer lokal ke pasar global. (Foto: JF3)

Sehingga dengan hadirnya Pintu Incubator, kata Thresia Mareta, bisa memberdayakan talenta muda dan UMKM di bisnis mode Indonesia dan Prancis. Inisiatif ini menjembatani ragam budaya dua negara dan mendukung keberlanjutan, mendorong kolaborasi antara ekosistem fesyen lokal dan global. 

“PINTU Incubator dibangun dengan visi untuk membangun sebuah forum yang dinamis yang akan mempertemukan generasi baru dari para pelaku fesyen Indonesia dan Prancis. Kami memberdayakan dan mendorong pertumbuhan seluruh partisipan, memfasilitasi siapa pun yang terlibat di dalamnya yang ingin tumbuh dan berkembang, baik di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.

Thresia Mareta mengatakan, Pintu Incubator tidak hanya berarti bagi industri fesyen Tanah Air. Tetapi yang paling penting, juga berdampak besar di masyarakat secara luas.

“Jadi enam bulan mentoring, kami melihat para partisipan perlu waktu lebih panjang untuk mengembangkan produk mereka. Itu masalahnya kalau di Indonesia. Desain produknya masih sangat lokal,” katanya. 

Melalui serangkaian pembimbingan, lokakarya, dan kolaborasi dengan organisasi serta pakar mode terkemuka dari Indonesia dan Prancis, PINTU Incubator, kata Thresia Mareta, mempersiapkan partisipan untuk siap dan mampu memasuki pasar mode, serta mendapatkan eksposur internasional.

“Jika ingin menyasar pasar internasional, kita harus bisa menyiapkan desain busana yang memiliki nuansa global. Itulah mengapa dibutuhkan waktu yang panjang untuk mentoring, termasuk tambahan kelas. Beberapa partisipan yang telah berangkat ke Paris kemarin juga memberikan laporan kepada saya,” ujarnya.

 

Source link

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *