Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi. (Foto: Okezone)
JAKARTA – ‘Perang Bintang’ akan tersaji di Pilgub Jawa Tengah. Pasalnya, baik KIM maupun PDI Perjuangan (PDIP) mencalonkan dua jenderal. Partai Gerindra yang kemungkinan akan diikuti partai di KIM resmi mencalonkan pasangan Komjen (Pol) Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.
Sementara, PDIP telah mengumumkan pencalonan mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa yang berpasangan dengan Hendrar Prihadi.
Berikut perbandingan karier Andika Perkasa dengan Ahmad Luthfi:
1. Andika Perkasa
Pria kelahiran 21 Desember 1964 itu adalah seorang purnawirawan TNI yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI pada tahun 2021 sampai 2022. Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987.
Andika juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Pada saat dilantik, ia adalah Panglima TNI tertua sepanjang sejarah, tetapi catatan tersebut selanjutnya dipecahkan oleh Laksamana Yudo Margono yang dilantik menggantikannya pada tanggal 19 Desember 2022. Selain itu juga berasal dari keluarga campuran Magelang, Jawa Tengah dan Blitar, Jawa Timur.
Andika mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah (Kopassus) Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus selama 12 tahun, dan setelah penugasan di Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Mabes TNI-AD kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha.
Jenderal TNI Andika Perkasa mengenyam pendidikan tinggi Strata-1 (Sarjana Ekonomi) di Universitas Terbuka dan meraih tiga gelar akademik Strata-2 (M.A., M.Sc., M.Phil.) serta 1 gelar akademik Strata-3 (Ph.D) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.
Jabatan sebelumnya sebagai perwira menengah (pamen) pada kepangkatan Kolonel (Inf.) adalah Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.
Kemudian dipromosikan ke jabatan perwira tinggi (pati) dengan pangkat Brigadir Jenderal TNI sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad), Jakarta pada tanggal 25 November 2013 berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. Kep/871/XI/2013 tanggal 8 November 2013.
Pada November 2021, ia dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo untuk memegang jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia, menggantikan Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa purna tugas.
Andika menikah dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono yang merupakan anak perempuan dari Jenderal TNI A.M. Hendropriyono.