Menteri LHK Konservasi Merupakan Jantung Pertahanan Hutan Indonesia

  • Share

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (kanan)(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan bahwa konservasi merupakan jantung pertahanan kehutanan Indonesia. Karenanya, harus dilakukan secara serius dan bersama-sama.

“Ingat, sekali lagi, selalu pesan saya, konservasi merupakan jantung pertahanan kehutanan Indonesia,” kata Siti dalam pelaksanaan puncak HKAN 2024 yang diselenggarakan di Boyolali, Kamis (29/8)

Ia menjelaskan bahwa dunia saat ini tengah mengalami triple planetary crisis. Ada tiga isu kritis dalam planet bumi, yakni perubahan iklim, laju kehilangan keanekaragaman hayati dan peningkatan polusi. Dalam kaitan itu, maka peran sektor kehutanan dan upaya konservasi menjadi sangat penting.

Baca juga : Menteri LHK: Kerja Konservasi tidak Hanya di Status Kawasan Hutan Konservasi

Di dunia internasional, Konvensi Keanekaragaman Hayati sebelumnya telah menyelenggarakan pertemuan para pihak (COP-CBD) ke-15 di Montreal, Canada pada 7 – 19 Desember 2022. Dalam agenda itu, dihasilkan Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework yang berisikan target-target yang cukup ambisius yang akan menjadi salah satu acuan untuk merumuskan rencana dan kebijakan keanekaragaman hayati di tingkat nasional. Terdapat empat elemen kunci kerangka kerja global di tahun 2050 yang dijabarkan dengan 23 target yang diharapkan dapat dicapai di tahun 2030.

Indonesia sendiri, lanjut Siti, terus melakukan tindakan korektif dalam upaya konservasi. Di antaranya dengan cara mengurangi risiko kepunahan khususnya untuk flagship spesies, mempertahankan dan memulihkan keanekaragaman genetik dengan menjaga kenakeragaman dan kemurnian genetik spesies dan mengelola interaksi dan satwa liar lebih intensif untuk meminimalkan konflik.

Sumber daya alam kita, kata Siti, merupakan modal dasar pembangunan nasional bagi bangsa kita saat ini dan mendatang. Aktualisasi menjaga sumber daya alam kekayaan negara menjadi tanggung jawab dan tantangan bagi kita semua.

“Sejauh ini sudah mulai nyata, dalam tiga, empat tahun terakhir, kerja-kerja lingkungan oleh dan bersama generasi muda. Terima kasih generasi muda Indonesia,” ucap dia. (H-2)

Source link

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *