SEIRING bertambahnya usia yang semakin menua, keluhan terhadap tulang belakang semakin banyak muncul. Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Bedah Tulang, Luthfi Gatam, mengingatkan kepada pasien yang mengalami penyakit tersebut agar memeriksakan diri ke dokter, jangan sembarangan datang ke tukang pijat. Apalagi pijat ‘kretek’ yang belakangan viral.
Luthfi menganjurkan para pasien yang mengalami keluhan tulang belakang agar jangan mendiagnosis sendiri gejala tersebut ataupun mencoba mengobati dengan pijat ‘kretek-kretek’ yang sekarang sedang menjamur.
“Pijat-pijat untuk kenikmatan saja tidak masalah, bukan untuk pengobatan (tulang),” kata dia ketika ditemui di Hotel Tentrem, Jumat (30/8).
Baca juga : Pengobatan Tulang Belakang di Indonesia Tak Kalah dari Malaysia dan Singapura
Namun, apabila mengalami cedera dan sakit tulang belakang, seperti low back pain, mereka cari tahu diagnosisnya dengan datang ke dokter. Dokter akan melakukan diagnosis dengan alat-alat yang ada.
“Kalau datang ke tukang pijat, tahu dari mana cuma pakai tangan,” kata dia.
Ia mengaku sering menerima pasien yang kondisinya parah setelah ditangani tukang pijat. Bahkan, ia menyebut, pernah menyaksikan seorang perempuan meninggal dunia setelah dipijit. Pasien tersebut mengalami gangguan leher bengkok. Saat itu, ia menyarankan agar pasien tersebut dioperasi untuk pelurusan tulang leher.
Baca juga : BESS Plus, Bedah Sayatan Kecil Atasi Saraf Kejepit
Namun, tanpa sepengetahuannya, pasien tersebut kemudian datang ke Chiropractic. Saat menangani di bagian leher, pasien tersebut syok hingga dibawa ke rumah. Setelah dicek di rumah sakit, dalam waktu dua jam pasien tersebut meninggal dunia.
“Chiropractic itu tidak tahu ada pembuluh darah yang ada di tulang belakang bagian leher. Ketika di-kretek, putus pembuluh darahnya dan mengalami pendarahan parah,” kata dia.
Ia juga mengingatkan, para perempuan agar menjaga kepadatan tulangnya sejak dini. Pasalnya, ia sering kali menerima pasien perempuan berusia 50-60an dengan kondisi tulang keropos.
Baca juga : 85% Penderita Skoliosis Berusia Muda, Remaja Lebih Rawan Terkena
“Dari muda sebaiknya sudah menimbun tulang karena wanita di umur tertentu estrogennya menurun. Akibatnya kemampuan menyerap kalsium di dalam usus berkurang jauh,” kata dia.
Padahal, kalsium sangat penting untuk aktivitas manusia. Tanpa kalsium, manusia tidak bisa bergerak, tidak bisa berpikir.
“Untuk memenuhi kebutuhan kalsium itu, diambillah dari tulang. Keroposlah tulang,” lanjut dia.
Perempuan dengan kondisi tulang yang sudah keropos sekali diobati dan pengobatannya sangat mahal.
Untuk mengantisipasi tulang keropos, ia memberikan beberapa saran, yaitu berperilaku hidup sehat, berolahraga, makan sehat bermanfaat. Selain itu, ia menyarankan agar rajin berjemur pada pagi hari sehingga mendapatkan manfaat dari vitamin D dalam tubuh. (Z-9)