APAKAH Anda sering merasa frustrasi karena tidak bisa menjangkau seseorang lewat telepon, hanya untuk mendapatkan balasan berupa pesan singkat? Jika iya, Anda tidak sendirian.
Survei terbaru mengungkapkan bahwa hampir sepertiga dari mereka yang berusia 18 hingga 34 tahun lebih memilih untuk mengabaikan panggilan telepon dan beralih ke pesan teks. Kenapa ini terjadi? Mari kita telusuri alasan di balik tren komunikasi ini.
Tren Komunikasi di Kalangan Gen Z dan Milenial
Melansir dari BBC, survei Uswitch yang melibatkan 2.000 responden menunjukkan sekitar 25% orang berusia 18 – 34 tahun tidak pernah menjawab telepon. Mereka lebih suka membalas pesan teks, mencari nomor telepon yang tidak dikenal secara online, atau hanya mengabaikannya. Selain itu, hampir 70% dari kelompok usia ini mengaku lebih menyukai teks ketimbang panggilan telepon.
Baca juga : Candu Teknologi, Perlu Pendekatan Berbeda untuk Pahami Gen Z
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang menganggap panggilan telepon sebagai hal biasa, Gen Z tumbuh dengan kebiasaan mengirim pesan. Misalnya, Yasmin Rufo, seorang milenial, menyebutkan bagaimana dia dan teman-temannya lebih memilih mengirim pesan singkat daripada melakukan percakapan melalui telepon, terutama karena biaya telepon yang tinggi di masa lalu.
Psikologi di Balik Ketidaknyamanan Panggilan Telepon
Dr Elena Touroni, seorang psikolog konsultan, menjelaskan ketidaknyamanan terhadap panggilan telepon di kalangan generasi muda disebabkan kurangnya kebiasaan berbicara melalui telepon. Hal ini membuat panggilan telepon terasa aneh dan sering diasosiasikan dengan berita buruk. Lebih dari setengah responden dalam survei Uswitch mengaku menganggap panggilan yang tidak terduga sebagai pertanda berita buruk.
Menurut psikoterapis Eloise Skinner, ketidaknyamanan ini sering kali disebabkan oleh “asosiasi dengan sesuatu yang buruk – rasa cemas atau dread.” Seiring dengan kesibukan yang semakin meningkat dan jadwal kerja yang tidak teratur, panggilan telepon sering dianggap sebagai gangguan yang tidak perlu.
Baca juga : Gen Z dan Gen Alpha Paling Terdampak Perubahan Iklim
Alternatif Komunikasi
Walaupun panggilan telepon dihindari, komunikasi tetap berlangsung melalui media lain. Pesan teks dan catatan suara menjadi alternatif populer. Survei Uswitch mengungkapkan bahwa 37% dari usia 18 hingga 34 tahun lebih memilih menggunakan catatan suara dibandingkan panggilan telepon, sementara hanya 1% dari usia 35 hingga 54 tahun yang merasa demikian.
Susie Jones, seorang mahasiswa berusia 19 tahun, menyebutkan catatan suara adalah alternatif yang lebih baik karena memungkinkan penerima untuk mendengar suara pengirim tanpa tekanan yang sama seperti dalam percakapan langsung.
Dampak pada Dunia Kerja
Ketidaknyamanan terhadap panggilan telepon juga berdampak pada lingkungan kerja. Henry Nelson-Case, seorang pengacara dan pembuat konten, mengatakan bahwa ia menghindari panggilan telepon karena cemas dengan percakapan waktu nyata dan potensi ketidaknyamanan. Dunja Relic, seorang pengacara berusia 27 tahun, juga menghindari panggilan telepon di tempat kerja karena dapat mengganggu tugas-tugasnya.
Baca juga : Gen Z Didorong Asah Keterampilan Investasi Berkelanjutan
Sementara itu, James Holton, seorang pemilik bisnis berusia 64 tahun, mengamati banyak karyawan mudanya jarang merespons panggilan telepon dan lebih suka menggunakan pesan teks. Dia mengaku harus menyesuaikan gaya komunikasinya untuk menghormati preferensi mereka.
Dengan tren komunikasi yang terus berubah, kita mungkin menghadapi tantangan dalam menjaga hubungan dan komunikasi yang lebih personal. Namun, perubahan ini juga mencerminkan kemajuan dalam cara kita berkomunikasi dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman.
Mungkin saatnya untuk menerima pesan teks dan catatan suara adalah bagian dari cara baru kita berkomunikasi, sama seperti bagaimana kita beralih dari faks ke email beberapa dekade yang lalu. (BBC/Z-3)