DEBAT Pilkada Tasikmalaya, Jawa Barat, berlangsung panas. Ketiga pasang calon Bupati-Wakil Bupati Tasikmalaya saling sindir terkait gagasan.
Debat perdana Pilkada Tasikmalaya digelar pada Selasa (29/10) malam di Hotel Al Hambra, Jalan Cikunir, Kecamatan Singaparna.
Ketiga pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Tasikmalaya adalah nomor urut 1 Iwan Saputra-Dede Muksit Aly (Ide), nomor urut 2 Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Al Ayubi (Cerdas), dan nomor urut 3 Ade Suganto-Iip Miftahul Paoz (Ade-IIp).
Saling sindir dalam debat terjadi saat membahas berbagai gagasan tiap paslon terkait infrastruktur jalan, saluran irigasi, dan lima layanan rumah sakit yang masih belum dibangun.
Cawabup Tasikmalaya Iwan Saputra mengatakan, selama melakukan kampanye di wilayah selatan banyak warga mengeluhkan banyaknya infrastruktur jalan di Kecamatan Salopa, Cikatomas, Pancatengah, dan Cikalong kondisinya rusak berat. Padahal, jalan-jalan tersebut merupakan jalan utama dari Kota Tasikmalaya ke Kabupaten Tasikmalaya, sehingga berdampak pada mahalnya kebutuhan harga pokok yang membebani warga selama ini.
“Kerusakan infrastruktur jalan di beberapa titik yang belum diperbaiki pemerintah daerah. Masyarakat mendambakan adanya perbaikan setelah 17 hingga 30 tahun belum diaspal di Desa Ciheras, Cisanga, Bojonggambir hingga Cipatujah. Masyarakat juga terganggu dalam pelayanan kesehatan, sosial, penyakit menular, dan daerah tersebut paling tingginya angka kematian bayi (AKI) dan ibu melahirkan,” katanya, Selasa (29/10).
Selain kerusakan jalan, masyarakat di wilayah selatan juga mendambakan saluran irigasi karena di Cilimaja, Pawaras, dan Tobongan masih belum diperbaiki.
“Kami akan komitmen menyelesaikan semua jalan irigasi pertanian yang dibiarkan rusak menjadi baik dan membangun 5 rumah sakit untuk layanan bagi masyarakat di Kecamatan Ciawi, Cikatomas, Karangnunggal, Manonjaya, dan Cipatujah. Ada persoalan klasik yakni keterbatasan. Semuanya akan dilakukan jika terpilih menjadi Bupati Tasikmalaya,” ujarnya.
Sementara itu, Cabup Tasikmalaya Ade Sugianto mengatakan, infrastruktur jalan di Kabupaten Tasikmalaya memiliki panjang 1.230 kilometer dan di tahun 2002 memang tidak satupun diperbaiki.
Mantan Bupati Tasikmalaya Almarhum Tatang Farhanul Hakim sudah mencoba melakukan perbaikan yang dilanjutkan oleh Mantan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum serta diselesaikan pada 2022. Jalan yang diperbaiki mencapai 67% dan sempat terhenti selama 2 tahun karena covid-19.
“Pada tahun 2023 perbaikan jalan kembali dilanjutkan dan sudah mencapai 74,69%, artinya 24% masih tersisa belum diperbaikinya karena ada 65% masuk jalan nasional. Kami terus berupaya mengajukan anggaran perbaikan melalui DAK dan DAU, dan untuk jalan yang belum diperbaiki memang selama ini sudah masuk perbaikan termasuk saluran irigasi,” katanya.
Cabup Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin mengatakan, kerusakan jalan di wilayahnya akan diupayakan agar masyarakat menikmati jalan mulus dalam 3 tahun. Upaya pertama adalah dengan memanfaatkan fiskal dari anggaran Rp3,7 trilun sebesar 10% dan akan ditambah dari PAD dan 90% bantuan provinsi dan pusat. Karena, memang sejak kepemimpinan Uu Ruzhanul Ulum anggaran perbaikan jalan sebesar Rp500 miliar dan saat ini hanya Rp100 miliar.
“Kami akan memperbaiki infrastruktur jalan rusak agar masyarakat menikmati jalan mulus supaya mereka dapat meningkatkan ekonomi termasuk saluran irigasi supaya pertanian di wilayahnya meningkat dan juga membangun pipanisasi, sumur bor. Namun, memang yang paling utama infrastruktur jalan termasuknya layanan kesehatan agar masyarakat tidak jauh menuju Singaparna,” pungkasnya. (AD/J-3)