Bacaan Maulid Burdah, Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya

  • Share

JAKARTA, iNews.id – Bacaan Maulid Burdah atau sholawat Burdah lazim didawamkan umat Islam dalam setiap perayaan Maulid Nabi maupun di majelis taklim. Sholawat Burdah ini dikarang Imam al-Busiri (610 H-695 H).

Dalam hitungan hari, umat Islam akan memasuki bulan istimewa yakni Bulan Rabiul Awal 1446 H atau Bulan Maulid Nabi. Sesuai kalender nasional, 1 Rabiul Awal 2024 jatuh pada hari Kamis, 5 September 2024. Sedangkan perayaan Maulid Nabi 2024 jatuh pada tanggal 16 September 2024.

Dengan demikian, umat Islam bisa melakukan pembacaan maulid Nabi baik Al Barzanji, Diba, maupun Burdah pada malam Kamis atau Rabu malam, 4 September 2024. Pembacaan maulid atau yang akrab dengan sebutan Barzanjian dilakukan di masjid, musala maupun tempat majelis taklim lainnya. 

Salah satu bacaan maulid Nabi yakni, Maulid Burdah yang merupakan suatu bait lagu-lagu yang berisi syair tentang pujian/ sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Syair tersebut diciptakan oleh Imam al Busiri dari Mesir. 

Di Indonesia, kitab Burdah tersebut seringkali dilantunkan terutama oleh kaum Nahdliyin dan para santri santri dipondok pesantren.

Dilansir dari laman uinkhaskediri, Qashidah Burdah adalah salah satu karya paling populer dalam khazanah sastra Islam. Isinya sajak sajak pujian kepada Nabi Muhammad SAW, pesan moral, nilai-nilai spiritual, dan semangat perjuangan. 

Pengarang qashidah Burdah ialah Al-Bushiri (610-695H/1213-1296 M). Nama lengkapnya Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushiri. 

Selain menulis Burdah, Al-Bushiri juga menulis beberapa qashidah lain. Di antaranya Al-Qashidah Al-Mudhariyah dan Al-Qashidah Al-Hamziyah.

Al-Bushiri lahir di Dallas, Maroko, dan dibesarkan di Bushir, Mesir. Ia murid sufi besar Imam Asy-Syadzili dan penerusnya yang bernama Abul Abbas Al-Mursi, tokoh Tarekat Syadziliyah. Di bidang fiqih, Al-Bushiri menganut Madzhab Syafi‘i, madzhab fiqih mayoritas di Mesir.

Di dalam qashidah Burdah diuraikan beberapa segi kehidupan Nabi Muhammad SAW, pujian terhadap dia, cinta kasih, doa-doa, pujian terhadap Al-Quran, Isra Mi’raj, jihad, tawasul, dan sebagainya. 

Dengan memaparkan kehidupan Nabi secara puitis, Al-Bushiri tidak saja telah menanamkan kecintaan umat Islam kepada nabinya, tetapi juga mengajarkan sastra, sejarah Islam, dan nilai-nilai moral, kepada kaum muslimin. 

Al-Burdah, menurut etimologi, banyak mengandung arti, antara lain baju (jubah) kebesaran khalifah yang menjadi salah satu atribut khalifah.

Sebelum membaca Maulid Burdah, dianjurkan untuk mengirimkan bacaan Surat Al fatihah kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, membaca Surat Al Ahzab ayat 56 untuk mengajak jemaah bersholawat.

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (الأحزاب: 56) 

Artinya, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS al-Ahzab: 56).

Berikut bacaan Maulid Burdah lengkap dengan teks Arab, latin, dan artinya. 

Maulid Burdah

مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّـمْ دَآئِــماً أَبَـدًا ۞ عَلـــَى حَبِيْبِـكَ خَيْــرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ

Latin: Maulaya sholli ‘ wasallim daaiman abadan ‘alal habibika Khoirul kholqi kullihimi

Artinya, “Wahai Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat penghormatan dan keselamatan atas kekasih-Mu Nabi Muhammad saw, makhluk terbaik di antara seluruh makhluk.”

هُوَالْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ ۞ لِكُلّ هَوْلٍ مِنَ الْأِهْوَالِ مُقْتَحِـــــــمِ

Huwalhabiibulladzi turjasyafaatuhu likulli hauli minal ahwali muqtahami.

Artinya : Beliau saw adalah kekasih yang diharapkan safa’atnya dalam segala kesulitan. Dari tiap ketakutan dan bahaya yang datang menyergap

يا رب بالمصطفى بلغ مقاصدن واغفر لنا ما مضى يا واسع الكرم

Latin: Ya rabbi bil musthafa balligh maqaashidana waghfirlana maa madhaa yaa waasi’al karaami

Artinya: Wahai Allah demi Al Mustofa Muhammad SAW sampaikanlah maksud dan hajat-hajat kami. Dan ampunilah dosa-dosa kami yang terdahulu wahai yang Maha Luas dan Wahai yang Maha Dermawan.

Editor : Kastolani Marzuki

Source link

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *