JAKARTA, iNews.id – Perbedaan Brimob dan polisi barangkali sering dipertanyakan khususnya bagi yang ingin berkarier di Korps Bhayangkara. Nyatanya, Brimob adalah bagian dari polisi.
Brimob sudah pasti merupakan polisi. Sementara polisi terdiri atas beragam satuan dan korps, salah satunya Korps Brimob.
Baca Juga
Bertubuh Kekar, Anggota Brimob asal Papua Raih Prestasi di Ajang Binaraga Internasional
Apakah Ada Perbedaan Brimob dan Polisi?
Korps Brimob adalah kesatuan operasi khusus milik Polri yang bersifat paramiliteristik. Brimob bertugas menangani terorisme domestik, kerusuhan, penyelamatan sandera penjinakan, bom dan sebagainya.
Korps Brimob dikerahkan dalam operasi menumpas pemberontakan seperti di Aceh dan Papua. Brimob juga menjadi andalan saat perburuan dan penyergapan teroris.
Baca Juga
Momen Theodore Gomgom Peraih Adhi Makayasa 2024 Menghadap Kapolri, Ingin Berdinas di Brimob
Terdapat dua cabang di Brimob yakni Gegana dan Pelopor. Gegana bertugas melaksanakan tugas-tugas operasi khusus yang lebih spesifik seperti penjinakan bom, penanganan senjata kimia dan biologi, anti-teror dan intelijen.
Pelopor bertugas melaksanakan tugas-tugas operasi yang lebih luas seperti penanganan kerusuhan/huru-hara, pengamanan instalasi vital hingga pertempuran terbatas.
Sementara polisi adalah salah satu lembaga penegak hukum. Polisi bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat, menyelidiki kasus kriminal hingga menegakkan hukum. Kepolisian RI (Polri) memiliki motto: melindungi dan melayani.
Polri memiliki berbagai satuan seperti Sabhara, Propam, Inafis, Polair, Densus 88 hingga Brimob. Bisa disimpulkan, Brimob adalah bagian dari polisi.
Sejarah Brimob
Berdasarkan laman resmi Korps Brimob, pada Maret 1943 hingga Desember 1944 Jepang membentuk beberapa organisasi semimiliter dan militer seperti Seinendan, Keibodan, Heiho hingga Peta.
Kemudian, Jepang membentuk satuan polisi khusus bernama Tokubetsu Keisatsu Tai pada April 1944. Pembentukan Tokubetsu Keisatsu Tai merupakan bagian dari strategi Jepang dalam perang Asia Timur Raya.
Tokubetsu Keisatsu Tai didirikan di setiap karesidenan di seluruh Jawa, Madura dan Sumatera yang beranggotakan polisi muda dan pemuda polisi. Para calon anggota diasramakan sekaligus memperoleh pendidikan berupa latihan kemiliteran dari tentara Jepang.
Mereka juga mempunyai persenjataan yang lebih lengkap dari polisi biasa. Anggota Tokubetsu Keisatsu Tai merupakan pasukan polisi yang terlatih, disiplin tinggi serta terorganisir rapi.
Saat Jepang menyerah kepada sekutu dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, masa penggemblengan Tokubetsu Keisatsu Tai oleh Jepang berakhir. Seluruh satuan semimiliter hingga militer dibubarkan.
Namun, para anggota Tokubetsu Keisatsu Tai kemudian menjadi pionir dalam perebutan senjata guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Anggota Tokubetsu Keisatsu Tai bersama rakyat Indonesia dan kesatuan lainnya bahu-membahu mempertahankan kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka, Tokubetsu Keisatsu Tai berubah nama menjadi Polisi Istimewa.
Saat itu, Polisi Istimewa memperbanyak sekaligus menyebarluaskan teks proklamasi. Mereka menempelkan teks proklamasi di tempat yang ramai sehingga dapat dibaca dan dapat dikunjungi orang.
Markas Polisi Istimewa lalu berada di bawah kendali Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin.
Pada 14 November 1946, seluruh kesatuan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Istimewa dan Pasukan Polisi Istimewa dilebur menjadi satu yaitu Mobile Brigade (Mobrig), Mobrig sekarang dikenal Brigade Mobile atau Brimob.
Berdasarkan surat Menteri Kepala Kepolisian Negara No Pol 23/61, tanggal 14 November 1961 ditetapkan sebagai Hari Mobile Brigade. Pada 14 November 1961 itu juga Presiden Soekarno resmi mengubah nama dari Mobile Brigade menjadi Brigade Mobile/Brimob.
Editor : Reza Fajri