Seorang penumpang wanita taksi online Grab mengaku menjadi korban percobaan perampokan yang dilakukan oleh driver. Si perampok sudah ditangkap.
Ceritanya, korban diminta mentransfer uang ke rekening pelaku sebesar Rp 100 juta saat mobil melaju di jalan tol.
Korban lalu menolaknya dan kabur dari mobil dengan cara melompat. Alhasil, dia mengalami sejumlah luka.
Peristiwa yang terjadi di Jakarta pada 25 Maret 2024 sekitar pukul 20.27 WIB itu korban bagikan sendiri di akun Instagram @cndypngestu. Disertakan gambar luka-luka memar yang diderita karena meloncat dari ketinggian dan juga lokasi kejadian.
Polres Metro Jakarta Barat bergerak menangani kasus ini. Mereka kemudian berhasil tmenangkap pelaku, Michael Gomgom, di kawasan Cempaka Putih pada Kamis (28/3) malam.
Penangkapan ini merupakan kerja sama antara Polres Jakarta Barat dengan Grab Indonesia. Pelaku ditangkap usai polisi mengantongi data lokasi dari pantauan aplikasi dan satgas pihak Grab.
Tangis Penyesalan
Michael dihadirkan di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (29/3). Dia terlihat mengenakan baju hitam dan celana pendek. Tampak tangan Michael terborgol. Ia hanya tertunduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun saat dihadirkan di depan awak media.
Saat dihadirkan, terlihat keluarga Michael langsung memeluknya. Tangis Michael pun pecah bersamaan dengan keluarga yang memeluknya.
Motif Diusut
Kasatreskrim Jakarta Barat, AKBP Andri Kurniawan, mengatakan pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa mobil toyota Avanza berwarna hitam.
"Nanti, yang pasti sudah ada mobil satu yang sudah diamankan yang ada di depan," kata Andri dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (29/3).
Untuk motif, Andri mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman. "Nanti kita akan sampaikan untuk motifnya, mungkin nanti di Senin ya, akan kita sampaikan," ucapnya.
Penjelasan dan Permintaan Maaf Grab
Kasus yang viral di media sosial ini kemudian mendapat tanggapan dari Director of Operations, Jabodetabek, Grab Indonesia, Tyas Widyastuti. Grab telah menemui korban dan menyampaikan permohonan maaf.
Serangkaian hal pun telah dilakukan Grab:
1. Membebastugaskan personel agen Grab Support yang tidak menanggapi insiden ini sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan
2. Melakukan evaluasi atas SOP layanan konsumen dalam penanganan insiden keselamatan dalam 3 hari ke depan
3. Mengimplementasikan perbaikan desain SOP layanan konsumen dalam kurun waktu 7 hari setelah evaluasi selesai
4. Melakukan pelatihan ulang kepada agen-agen layanan konsumen yang menangani kasus keselamatan dalam 30 hari ke depan
5. Menerapkan otomasi yang dapat mendeteksi kesalahan prosedur yang dilakukan oleh agen layanan konsumen dalam 90 hari ke depan
Penanganan kasus ini oleh tim layanan konsumen kami (Grab Support) tidak berjalan secepat dan selayak yang seharusnya, dan untuk itu Grab Indonesia memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada penumpang terkait dan semua konsumen kami," ungkap Tyas.
Grab Indonesia memastikan akan mengawal kasus ini hingga selesai. Selain itu, Grab menyediakan:
● Tim konseling psikologis,
● Pengamanan pribadi 24 jam untuk penumpang,
● Penyediaan transportasi dengan Mitra Pengemudi perempuan selama situasi ini berlangsung, dan
● Akses langsung bagi penumpang untuk menghubungi manajemen senior Grab
ADVERTISEMENT